Minggu, 13 Maret 2016

Eksotisme Pantai Watu Ulo Jember



TEPIAN PANTAI WATU ULO
Pantai Watu Ulo Jember - Satu lagi wisata pantai di kota jember yang terletak di bagian selatan kabupaten jember yakni Pantai Watu Ulo. Pantai Watu Ulo adalah sebuah pantai yang terletak di pantai selatan Jawa Timur, tepatnya di desa Sumberejo, kecamatan Ambulu, Jember, kira-kira 40 km di sebelah selatan kota Jember. Terdapat juga pantai Pasir Putih yang terdapat disebelah barat pantai Watu Ulo, jika akan kesana harus membayar.




"Watu Ulo" berarti "batu ular" dalam bahasa Jawa. Nama ini mengacu pada rangkaian batu karang yang memanjang dari pesisir pantai ke laut. Di panti ini juga terdapat aneka penjualan kerajinan dari laut seperti karang, bekas rumah kecomang dan lain - lain. 




LARUNG SAJI
Setiap tanggal 1 sampai 10 Syawal, setelah Lebaran, diadakan pekan raya dengan acara hiburan dan penjualan hasil kerajinan nelayan setempat.
MENGIRINGI PELARUNGAN

Upacara Petik Laut atau Larung Sesaji atau juga "Hari Raya Ketupat" diadakan setiap tanggal 7 Syawal. Dalam upacara ini masyarakat nelayan setempat melemparkan sesaji ke laut. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa terimaksih kepada Tuhan yang telah memberikan lautan sebagai ladang rizki masyarakat nelayan sekitar pantai watu ulo. Upacara petik laut atau larung sesaji inilah yang membawa masyarakat dari semua penjuru daerah berdatangan untuk menyaksikan upacara adat tersebut. 


SAJEN PENGANTEN
SAJEN TUMPENG 
Awal ritual Petik Laut adalah menghantar sesajen yang biasanya dibuat oleh sesepuh desa/tokoh desa dan dibawa ke Balai Desa untuk didoakan oleh seluruh masyarakat Desa setempat. Sesajen utama biasanya menggunakan kepala hewan entah itu kepala kambing atau kepala sapi. 


SAJEN UTAMA 

Sajen Utama berupa Dua Kepala Kambing dengan Bulu Hitam dan Putih, Kalau kambing maka harus dua ekor dengan warna bulu hitam dan satunya berbulu putih dan untuk sapi maka cukup satu ekor. Sesajen lainnya adalah tumpeng, patung penganten, ayam putih, dan makanan-makanan lain yang umum dimakan oleh masyarakat nelayan kelas bangsawan dengan harapan agar masyarakat semuanya bisa menikmati makanan yang serupa dikemudian hari. Sesajen utama disini selalu diletakkan di dalam perahu kecil yang nantinya akan dilarung.



WAYANG KULIT
Setelah selesai berdoa maka dilaksanakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Sampai pada saat munculnya matahari maka dalang akan melakukan ruwatan desa. Disini ketika penonton/masyarakat melihat acara ruwatan maka dilarang pulang atau meninggalkan lokasi ruwatan sebelum acara ruwatan benar-benar berakhir. Biasanya acara ruwatan ini memakan waktu 1-2 jam. Jika seseorang meninggalkan acara ruwatan sebelum acara ruwatan benar-benar berakhir maka yang kerap terjadi adalah orang tersebut akan kesurupan atau lupa jalan pulang. Acara ruwatan ini sebenarnya acara pemanggilan arwah-arwah para sesepuh desa untuk memohon ijin bahwa masyarakat desa akan melakukan larung saji.



SESAJEN YANG DITINGGALKAN 
Kemudian pada siang harinya sesajen kembali didoakan dan dilakukan upacara pelepasan untuk dilarungkan dilaut. Setelah selesai maka masyarakat pun turut mengiringi proses pelarungan sesajen yang nantinya akan dilepas ditengah laut. yang dilepas dsini umumnya sesajen utama. sedang untuk sesajen lainnya akan ditaruh ditempat sesajen yang ada di balai desa.
UPACARA PELARUNGAN
Setelah pelarungan biasanya perangkat desa akan memberikan hiburan bagi masyarakatnya dengan makan bersama di balai desa.


BERFOTO DIATAS BATU ULAR

Demikianlah kegiatan dan keindahan yang ada di pantai watu ulo jember. Jika anda penasaran silahkan kunjungi Obyek Wisata Pantai Watu Ulo tersebut dan nikmati keindahan alamnya. Asyik bukan kawan-kawan semua, ayo kunjungi objek-objek wisata di Indonesia. Dan tunggu informasi-informasi Traveler lainnya yaa...........

Sumber yang di edit dari http://jemberpages.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar